Saturday, October 13, 2012

13 Oktober 2012

13  Oktober 2012!
World premiere film Demi Ucok
sekaligus menjadi film penutup di Indonesia Film Festival, Melbourne.


Mewakili tim Demi Ucok berangkat ke Melbourne:
Sutradara Sammaria Simanjuntak, Eksekutif Produser Christian Leonardo,
& The one and only, siapa lagi kalau bukan... Mak Gondut!



Kehadiran mereka di sesi Q&A setelah pemutaran film,
sekaligus memberitakan Tanggal rilis yang akhirnya dikeluarkan oleh pihak bioskop:
3 Januari 2013

3.1.13

Deretan angka yang menarik :)



Tanggal 13 Oktober juga hari ulang tahun mamanya Sunny,
salah satu cast film Demi Ucok.
Selamat ulang tahun tante!


Masih ada lagi, tanggal 13 Oktober 2012
juga merupakan hari dimana 2 single OST Demi Ucok dirilis:
Dung Sonang Rohangku & Enough.
Dinyanyikan oleh Geraldine Sianturi & Sunny Soon,
Kamu bisa download di http://www.demiapa.com/demiucok/id/download

Hari yang menyenangkan :)
Sekarang, kita akan persiapkan hiburan-hiburan menarik
sambil menunggu rilis Demi Ucok, ya.

Hmm, mungkin sesuatu untuk dibaca? ;)

Dung Sonang Rohangku & Enough

















Selain menjadi cast, Geraldine Sianturi & Sunny Soon
juga mengisi OST film Demi Ucok.
Tonton & download lagunya di sini:

Dung Sonang Rohangku

http://www.youtube.com/watch?v=bGXhKwc5DF0
http://www.mediafire.com/?dz46155u4ir4rrr


Performed by Geraldine Sianturi
Arrangement Siska Napitupulu
Piano Julia Pakpahan
Composed by Horatio Spafford

1. Dung sonang rohangku dibaen Jesus i Porsuk pe hutaon dison
Na pos do rohangku di Tuhanta i Dipasonang tongtong rohangkon
Sonang do, sonang do Dipasonang tongtong rohangkon

2. Nang dihaliangi sibolis pe au Naeng agohononNa muse
Naung mate Tuhanku Mangolu ma au Utangki nunga sae sasude
Sonang do, sonang do Dipasonang tongtong rohangkon

3. Diporsan Tuhanku sandok dosangki Bolong tu na dao do dibaen
Nang sada na so jujuronna be i Na martua tondingku nuaeng
Sonang do, sonang do Dipasonang tongtong rohangkon

4. Mangolu nang mate di Jesus do au Ibana haporusanki
HataNa sambing do partogi di au Ai na tau haposanku do i
Sonang do, sonang do Dipasonang tongtong rohangkon


Enough

http://www.youtube.com/watch?v=fAIU8eY0jlM
http://www.mediafire.com/?0l83a35alf1a54n

Performed by Sunny Soon
Composed by Sammaria Simanjuntak
Guitar by Gugun 'Strangers'

O my child, In your heart
What are you worried about?
You are here, flying high
What else would you want in life?
You will fly, But you'll cry
You will fall back from the sky
You will beg on your knees
Begging glory to retrieve

Will you lose your believe?
When there's no one to relieve
Don't try too hard
Don't be someone you are not
You don't have to always be right
Just keep dreaming
and I'll guide you through the night

Through the night, through the dark
Through the worst part of your heart
Through your fear. I'll be near
Give you all glory you need
Which is none, No Glory
But somehow it's enough

Monday, October 1, 2012

Demi Apa?

"Kok judulnya 'Demi Ucok' sih mbak?
Kan ini film Bandung,"
sms salah satu pendengar salah satu radio ternama di Bandung.
"Kita kan bukan Bandung, kita Indonesia, bla bla bla,"
jawab gue setelah terlatih berbulan-bulan roadshow cin(T)a.

Berbeda-beda tetapi satu jua, cyin.
But now it keeps me thinking about the title.
Kenapa judulnya Demi Ucok ?

Judul 'Demi Ucok' ini udah ada sejak 2006,
It seemed like a perfect title for a movie.
Dan tetap gue pake walaupun ceritanya tak ada yang bernama Ucok.

"Ucok ini adalah menantu impian Mak Gondut,
sebuah keadaaan utopia di mana semua berjalan sesuai kata orang tua,
dan anak gak punya ambisi lain selain menyenangkan orang tua,"
jawab gue diplomatis, berusaha menyambungkan Ucok
dengan lagu tema trailer yang berjudul Utopia.
"Jago deh mbak ngelesnya. Harusnya jadi penyiar."
Yeah. Harusnya gue jadi penyiar. Bukan sutradara.
I speak better than the real me.

 Kenapa gue masih percaya kalau film ini bakal ada yang nonton?
Or even worse. Gak cuma nonton.
Gue percaya ada 10 ribu orang yang akan rela memberi 100 ribu
dan menempelkan namanya di poster Demi Ucok.
Kalau cuma untuk datang ke bioskop dan menonton sih
gue cukup pede dengan film ini. Tapi untuk membayar dan naroh nama?
Why in the world would anyone do that?

Demi apa ?
Demi film Indonesia?
Aiyhhhhhhh. Indonesia masih butuh makan, kok malah bikin film..
"Kita butuh harapan, gak butuh makan," says Niki,
the pregnant lesbian character wisely. Sambil makan ayam.

Demi eksis? Please deh. We have all the facebook and the twitter.
Why would we need more programs consuming our time from reality?
Saat ini gue nggak tahu kenapa orang harus dukung film ini.
bahkan gue gak tahu kenapa gue masih harus mempromosikan film ini
.
Apa lagi yang gue tawarkan selain hati?
Dan hati, gue gak punya lagi.
Tapi gue masih dikasih kaki dan mata, jadi belum saatnya berhenti.

Demi kian.